Thursday, July 19, 2007

Mengenal Penyakit Flu Burung

MENGENAL PENYAKIT FLU BURUNG

Burung juga seperti manusia, bisa menderita flu. Virus flu burung menginfeksi unggas, termasuk ayam, dan burung liar termasuk angsa. Virus flu burung dapat menginfeksi manusia dan kasus pertama diketahui pada tahun 1997 di Hong Kong. Sejak itu flu burung menyebar ke beberapa negara di Asia, Afrika dan Eropa.

Wabah flu burung pada tahun 2003-2004, virus flu burung terdapat pada unggas yang ada di delapan negara Asia yaitu Kamboja, Cina, Indonesia, Jepang, Laos, Korea Selatan, Thailand, dan Vietnam. Pada saat itu, 100 juta burung mati. Dalam kurun waktu 4 bulan di Thailand sebanyak 12 orang terinfeksi dan di Vietnam 23 orang, bahkan 23 diantaranya meninggal.

Di Indonesia, dua tahun belakangan ini juga terjadi beberapa kasus suspect flu burung di beberapa propinsi. Hal ini ditindaklanjuti oleh Kepala Daerah dengan membasmi unggas di daerah infeksi.

Penyebab Flu Burung
1. Pada Unggas
Flu burung pada unggas disebabkan oleh virus flu burung (avian influenza viruses). Virus ini terdapat pada burung secara alami. Burung liar membawa virus ini pada saluran pencernaan, tetapi biasanya mereka tidak menderita sakit. Flu burung dapat menular diantara burung-burung dan dapat membuat burung peliharaan sakit parah dan mati. Bahkan untuk virus jenis ”highly pathogenic” dapat menyebabkan sakit pada banyak organ dalam unggas dan dapat menyebabkan kematian 90%-100% dalam waktu kurang dari 48 jam. Sedangkan untuk jenis ”low pathogenic” kadang tidak terdeteksi dan biasanya hanya menimbulkan gejala ringan seperti kulit mengkerut dan penurunan produksi telur.
2. Pada Manusia
Penyakit flu burung pada manusia disebabkan oleh virus influenza yang menyerang unggas yaitu virus influenza tipe A. Virus influenza tipe A dapat berubah-ubah bentuk serta dapat menyebabkan epidemi dan pandemi. Virus ini terdiri dari protein jenis Hemaglutinin (H) dan Neuramidase (N).
Ada 16 jenis hemaglutinin dan 9 jenis neuramidase yang diketahui sebagai subtipe dari virus influenza tipe A. Beberapa kombinasi yang berbeda dari protein Hemaglutinin (H) dan Neuramidase (N) sangat mungkin dan masing-masing kombinasi menggambarkan sebuah subtipe yang berbeda. Dari semua tipe yang diketahui, virus influenza A dapat ditemukan pada burung.

Virus influenza A (H5N1) merupakan subtipe yang paling ganas (virulen), virus ini dapat bertahan hidup di air selama 4 hari pada suhu 22oC dan lebih dari 30 hari pada suhu 0oC. Virus akan mati pada pemanasan 60oC selama 30 menit atau 56oC selama 3 jam. Virus dapat pula mati dengan detergent desinfektan atau iodin.



Gejala Flu Burung
Gejala flu burung dapat dibedakan pada unggas dan pada manusia
Gejala pada unggas
- Jengger berwarna biru
- Borok di kaki
- Kematian mendadak
Gejala pada manusia
Pada awal perkembangan flu burung sama dengan flu biasa.
- Pasien tiba-tiba mengalami demam (suhu badan diatas 38oC)
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Lelah dan lesu
- Radang saluran pernapasan atas
- Radang paru-paru (pneumonia)
- Gejala yang berhubungan dengan perut (Diare)
- Sakit kepala
- Kejang


Penularan Flu Burung
Penyakit flu burung dapat menular dalam kalangan unggas melalui cairan hidung, air liur, dan kotoran. Sedangkan penularan dari burung ke manusia bisa melalui udara yang tercemar virus H5N1 yang berasal dari kotoran atau cairan yang berasal dari unggas terinfeksi, bersinggungan (kontak) langsung dengan unggas terinfeksi, atau bersentuhan dengan benda dan pakaian yang tercemar kotoran unggas terinfeksi flu burung.

Penularan dari manusia ke manusia masih sangat terbatas, bahkan dilaporkan penyebarannya terbatas pada satu ’generasi’ yaitu dari pasien ke satu orang kemudian berhenti.

Siapakah yang beresiko?
Orang yang memiliki resiko tinggi terkena penyakit flu burung adalah mereka yang bekerja di peternakan unggas, mereka yang melakukan pemusnahan unggas yang menderita flu burung, mereka yang bekerja membersihkan kulit telur yang tercemar kotoran unggas yang menderita flu burung.

Pencegahan Flu Burung
1. Pada Unggas
Pencegahan penularan pada unggas dapat dilakukan dengan cara sebagai mberikut:
Memusnahkan unggas yang terinfeksi flu burung
Memberikan vaksin pada unggas yang sehat



2. Pada Manusia
Pencegahan penularan pada manusia dapat dikelompokkan menjadi:
Kelompok manusia beresiko tinggi (pekerja peternakan dan pedagang unggas)
- Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi dengan sabun setelah bekerja.
- Menghindari kontak langsung dengan unggas terinfeksi
- Menggunakan alat pelindung diri (masker)
- Meninggalkan pakaian kerja di tempat kerja
- Membersihkan kotoran unggas setiap hari
- Melakukan imunisasi
Masyarakat Umum
- Menjaga kesehatan tubuh
- Tidak mengkonsumsi daging unggas mentah atau setengah matang
- Memasak daging unggas sampai suhu ± 80oC dan memasak telur sampai suhu ± 40oC
- Tidak memelihara unggas sebagai hewan kesayangan
- Tidak tidur di dekat tempat pemeliharaan unggas

Pengobatan Flu Burung
Penyakit flu burung dapat diobati dengan cara sebagai berikut:
Pemberian oksigen bagi penderita sesak napas
Pemberian obat anti virus
Pemberian cairan infus

Wabah Flu Burung
Kemungkinan terjadi wabah itu bisa terjadi, hal ini dikuatkan adanya sinyalemen bahwa virus flu burung yang menyerang burung atau manusia pada masa sekarang tidak sama dengan yang terjadi di Hong Kong pada tahun 1997 silam.
Hal ini dimungkinkan adanya perubahan genetik atau meniri virus influenza lainnya, dengan adanya perubahan genetik ini dimungkinkan dapat dengan mudah menyebar dari manusia ke manusia.















Referensi
http://www.iwandarmansjah.web.id/print.php?id=220

http://pkdstar.moh.gov.my/modules/article/view.article.php/c3/3

http://www.dyatmika.org/id/fluburung.htm

http://www.cdc.gov/flu/avian

http://nlm.nih.gov/medlineplus/birdflu.html